Jumat, 11 Januari 2013

Tulisan ke-4 Nasehat

Nama               : Nugroho Tri Atmojo
Npm                : 15209990
Kls                    : 4 EA 16
Tulisan ke-4 (bebas),Nasehat : Teori dan Praktek
Mata kuliah     : Etika Bisnis #
Dosen              : Sri Murtiasih


Suatu hari seorang Murid menulis surat kepada gurunya yang tinggal di seberang sungai.

Guru, kini murid sudah mencapai tingkat spiritual. Tidak goyah oleh goncangan 8 angin.

Kini jiwa murid tenang dan tegar bagai gunung, hening bagai air telaga dan ... (seterusnya...)

Delapan angin yang dimaksud adalah delapan kondisi hidup, yaitu :

Pujian dan Penghinaan, Popularitas dan nama buruk, aman sejahtera dan Bahaya, Barokah dan Musibah.

Setelah membaca, Sang guru dengan senyum sabar membalas surat muridnya.
Dengan bangga si murid membuka surat gurunya.

Dalam surat hanya tertulis satu kata: "KENTUT (bohong)"

Si Murid langsung naik pitam, seraya berkata :

Guru sungguh keterlaluan, selalu negative thinking, suka curiga, prejudis, prasangka buruk, aku harus segera menemui guru, ku ajak debat terbuka, akan kubuktikan kalau aku tidak bohong!

Si Murid segera mendayung sampan menyeberang sungai. Setelah tiba di seberang sungai bergegas menuju biara gurunya.

Apa yang terjadi?

Di depan pintu biara gurunya menempel secarik kertas :

Katanya tidak goyah oleh goncangan 8 angin, ternyata hanya dengan sebuah kata "KENTUT" saja kamu sudah terpukul dan terpelanting hingga menyeberang sungai.

Ibroh (pelajaran) : Kebenaran itu bukan hanya sekedar penertian, mengerti hanyalah sebuah konsep dan konsep bukanlah kebenaran itu sendiri.

Kebenaran yang hidup adalah pengalaman yg harus langsung dijiwai dan diamalkan dalam prilaku kehidupan sehari-hari.

Jangan hanya jadi orang yang berteori, tetapi langsung mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan hanya mengetahui sebatas teori dan pengertian, tetapi fahami dan amalkan langsung dalam kehidupan sehari-hari !!

Banyaknya ilmu yang dikhotamkan haruslah disertai pengamalan, jangan sekedar dipelajari, dimengerti, namun tanpa difahami melalui praktek mengamalkan ilmu. Semangat dulur-dulur semua....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar